Jumat, 15 Juni 2012

proposal Sederhana (belum revisi) FASHION BERGAYA ETNIS


KATA PENGANTAR        
                                                   
Asalamu’allaikum  Wr. Wb

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan  Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas proposal ini dengan judul
FASHION BERGAYA ETNIS”.
Proposal ini diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran kewirausahaan,
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, kritik dan saran kepada semua pihak dalam penyempurnaan proposal ini penulis sangat harapkan.
Demikian akhir kata semoga proposal ini dapat diterima dengan baik....


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah mati, selalu berubah dan memiliki trend-nya sendiri. Dari zaman dulu hingga sekarang, orang tidak pernah bosan mengikuti perkembangan fashion. Perempuan, sebagai pengguna dan pecinta fashion terbesar, cenderung memiliki anggapan bahwa fashion dapat menunjukan identitas diri, style, dan menambah kepercayaan diri. Anggapan itulah yang senantiasa membuat usaha fashion selalu menjanjikan.
Fenomena tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan fashion yang tidak pernah sepi pengunjung dan pembeli.
Persaingan dunia fashion yang terbilang ketat, menuntut produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus membuat/menjual produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion bukan hanya produk yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan juga harus dapat memenuhi keinginan dan permintaan konsumen.
Satu-dua tahun belakangan ini, salah satu jenis fashion yang kembali diminati oleh konsumen adalah fashion bergaya etnis. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang menggemari batik, bukan hanya sebagai pakaian resmi melainkan pakaian untuk santai dan bergaya. Selain itu muncul pula corak-corak bernuansa tradisional dalam beberapa jenis pelengkap busana seperti tas, sepatu, dan kerudung.
Fenomena itulah yang menarik minat penulis untuk mengembangkan usaha di bidang fashion (pakaian, sepatu, dan tas) yang bernuansa etnis. Diharapkan dengan dibukanya usaha ini, masyarakat dapat menemukan pakaian dan aksesoris bergaya etnis dengan model yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.
1.2. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi :
    “Mengembangkan dunia fashion ”
2. Misi :
·         Bekerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak dengan para pengusaha home industry yang memproduksi pakaian dan pelengkap berbusana yang menggunakan teknik handmade (buatan tangan).
·          Menjual beragam busana dan pelengkap berbusana dengan nuansa etnis yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.

BAB II
PEMASARAN DAN ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

2.1 Marketing Mix
1.      Product
Varian produk yang dijual adalah:
·         Blus wanita
·         Tas wanita
·         Sepatu wanita
·         Sandal/selop wanita
Merek produk: Produk dipesan dari produsen, dan diberi merek sesuai dengan kehendak pemilik, yaitu Poetry (yang berarti puisi), sesuai dengan nama tokonya yaitu : “Toko Poetry”.
2.      Price
Harga produk yang dijual:
·         Blus wanita
·         Tas wanita
·         Sepatu wanita
·         Sandal/selop wanita    : Rp 75.000,00 s.d Rp 250.000,00
: Rp 65.000,00 s.d Rp 200.000,00
: Rp 100.000,00 s.d Rp 200.000,00
: Rp 100.000,00 s.d Rp 200.000,00
3.      Place
Tempat usaha : Pasar Baru Trade Centre
Pemasok : Para produsen pakaian bergaya etnis di berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah
4.      Promotion
·         Membuka blog di internet agar konsumen dapat membeli secara online atau sekedar memberikan informasi mengenai Toko Poetry.
·         Membuat brosur untuk pengunjung Pasar Baru Trade Center.
·         Memberikan sale untuk produk-produk lama.

2.2. Target Market
Pasar sasaran dari Toko Poetry adalah: Perempuan remaja dan dewasa, pengunjung Pasar
Baru Trade Centre, ditujukan terutama untuk kelas ekonomi menengah.

2.3 Analisis SWOT
Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal
Strenght (kekuatan):
1.      Terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi.
2.       Corak dan desain yang unik dan menarik.
3.      Proses produksi sebagian dikerjakan dengan tangan (handmade) dan menggunakan cara yang masih trandisional sehingga sulit untuk ditiru.
4.      Karena produk unik dan terbatas, maka memiliki pelanggan tetap.
5.      Produk tidak dibuat dalam jumlah yang banyak, sehingga terbatas dan bersifat
Ekslusif. Opportunity (Peluang):
1.      Pesaing untuk produk yang sejenis masih sedikit.
2.      Minat masyarakat terhadap perkembangan fashion sangat tinggi.
Weakness (kelemahan):
1.      Karena sebagian produk dibuat dengan tangan, maka proses produksi membutuhkan waktu cukup lama serta harga yang relatif mahal.
2.      Ongkos pengiriman barang yang cukup tinggi karena sebagain produk besar dari luar Bandung dan luar Jawa Barat.
3.      Keterbatasan modal untuk membuka cabang lain.
4.      Tidak dapat memenuhi pesanan dalam jumlah banyak, karena produk dibuat dalam
Jumlah terbatas Threat (Ancaman):
1.      Minat konsumen terhadap pakaian bernuansa etnis relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan pakaian bergaya modern.
2.       Produsen pakaian modern cepat mengeluarkan model-model baru.

 
 
BAB III
PENDANAAN


3.1 Sumber Modal
Modal berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman, dengan perbandingan 60% modal
sendiri (Rp 18.645.000), dan 40% modal pinjaman ke koperasi (Rp 12.430.000).

3.2 Aktiva Tetap
(Gedung, tanah, kendaraan, mesin/peralatan, dll):
Jenis Aktiva Jumlah yang diperlukan Harga Satuan Jumlah Biaya
1.      Manekin (patung)
2.      Rak untuk tas
3.      Rak gantungan
4.      Gantungan baju
5.      Gantungan tas
6.      Etalase
7.      Kursi
8.      Meja
9.      Sewa Gedung 2 unit
1 unit
4 unit
40 buah
5 unit
2 unit
2 unit
1 buah
4 bulan Rp 300.000,00
Rp 1200.000,00
Rp 200.000,00
Rp 5.000,00
Rp 15.000,00
Rp 750.000,00
Rp 100.000,00
Rp 300.000,00
Rp 2.000.000,00 Rp 600.000,00
Rp 2.400.000,00
Rp 800.000,00
Rp 200.000,00
Rp 75.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 200.000,00
Rp 300.000,00
Rp 8.000.000,00 =
Jumlah :         Rp 14.075.000,00

3.3 Modal Kerja
(Gaji pemilik, gaji pegawai, bahan baku, bahan pembantu, dll):
Modal Kerja Jumlah yang diperlukan Harga Satuan Jumlah Biaya
1.      Gaji karyawan
2.      Biaya pengadaan barang 2 orang
8 lusin pakaian, 3 lusin tas, 30 pasang sepatu/selop, ditambah ongkos kirim barang
Rp 800.000,00/bulan
Rp 1.600.000,00
Rp 16.000.000,00
Jumlah Rp Rp 17.000.000,00

3.4 Neraca Perkiraan Laba Rugi
TOKO POETRY ENNY
PERKIRAAN LABA RUGI
Juni 2005
Penghasilan                 : Rp 60.000.000,00
Pengeluaran                 :
Pengadaan barang          Rp 38.200.000,00
Gaji pegawai                  Rp 6.400.000,00
Sewa toko                      Rp 8.000.000,00
Lain-lain                         Rp 210.000,00
Jumlah pengeluaran       Rp 52.810.000,00
Perkiraan laba kotor      Rp 7.190.000,00 selama 4 bulan
Laba bersih setelah dipotong pinjaman yang harus dilunasi dalam jangka 12 bulan.
Besarnya pinjaman        Rp 12.430.000,00. Bunga pinjaman ke koperasi sebanyak 14 % per tahun dengan sistem bunga tetap.
14% x 12.430.000,00 = Rp. 1.740.200,00
Pembayaran bunga tiap bulan: Rp. 1.740.200:12 = Rp 145.017,00
Pembayaran cicilan tiap bulan = (Rp 12.430.000/12+ Rp.145.017) = Rp 1.178.850,00
Pembayaran cicilan selama 4 bulan = Rp 4.715.401,00
Perkiraan laba bersih selama 4 bulan pertama
perkiraan laba kotor selama 4 bulan – pembayaran cicilan tiap 4 bulan
= Rp 7.190.000,00 – Rp 4.715.401,00 = Rp 2.474.599,00

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Kebiasaan manusia dari hari ke hari tidak bisa selalu jauh dari dunia fashion. Disini penulis mendirikan sebuah usaha yang fashion ini adalah semacam usaha yang memiliki daya tarik tersendiri yang bisa memikat konsumen.

B.     Saran
Dengan kondisi ekonomi disaat ini diharapkan banyak bermunculan wirausahamuda yang sudah bisa berfikir beranjak dewasa bagaimana melihat peluang usaha yang berkembang disekitar wilayahnya. Untuk perkembangan pemerintahan diharapkan memberikan dukungan penuh terhadap wirausahawan yang ingin membuka usaha baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar